Author / writer : Adeke Putri (@adekepwd)
Do not copast my creation! Just read and leave your comment . Thanks :)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
semenjak kejadian itu, fei dan kevin tidak pernah saling menyapa lagi, ketika berpapasan mereka hanya menatap tanpa berbicara sedikit pun,
fei ingin segera melupakan kevin
melihat wajah kevin hanya membuat hati fei semakin sakit
begitupun dengan kevin, ia mencoba melupakan fei.tapi, tak bisa dipungkiri. semakin kevin ingin melupakan fei , semakin sulit pula kevin menghilangkan bayang bayang fei dari pikirannya. semakin besar rasa cintanya terhadap fei
berita tentang fei dan kevin di sekolah pun mulai meredup. mungkin karena mereka mengira tidak ada kedekatan lagi antara kevin dan fei , atau karena semua siswa tengah sibuk mempersiapkan ujian nasional yang sudah ada di depan mata.
begitupun dengan fei, ia harus fokus untuk mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi impiannya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5 bulan kemudian
pengumuman kelulusan sudah diterima. semua siswa tempat kevin dan fei bersekolah dinyatakan lulus 100 persen. ketika kevin melihat mading, ia melihat nama fei yang lulus di perguruan tinggi di jepang
kevin bangga terhadap fei. kevin harus memberikan selamat kepada fei
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
fei sangat senang. ia ingin buru buru memberi kabar ke orangtuanya bahwa ia mendapatkan beasiswa ke jepang. tetapi terlintas dibenaknya akan kevin. mungkin minggu minggu ini merupakan minggu terakhir ia dapat melihat wajah kevin. sejujurnya , sampai sekarang perasaan fei terhadap kevin tidak berubah , ia tetap mencintai kevin. ia tidak dapan membenci kevin
entahlah. fei tak tau mengapa
"fei" suara yang sangat dirindukan fei
''ke..vin.." fei menoleh ke sumber suara " kevin? ada a..apa?" fei tidak percaya kevin yang memanggil namanya tadi
"Aku ingin bicara sama kamu" kevin menarik tangan fei ke taman sekolah
Kulangkahkan kaki ke luar gedung sekolahku, terik
matahari yg panas membuatku semakin malas saja untuk pulang kerumah dgn jalan
kaki ditambah lagi pelajaran tambahan yg super duper ketat dan sgt menguras
otak karena aku udah kelas 12 dan tidak lama lagi akan menghadapi ujian
nasional . Tapi buru-buru aku buang fikiran itu dr otakku. Aku tidak boleh
mengeluh , aku harusnya bangga dapat bersekolah disini dgn jalur beasiswa, dan
aku ingin memperbaiki perekonomian keluargaku kelak. Yah,aku anak beasiswa
disini . Lagipula Mana mungkin orang sepertiku dpt membayar iuran disekolah elite
ini.
Saat aku tengah berkutik dgn fikiranku, tiba-tiba
suara klakson mobil melengking tepat di
telingaku. sontak aku terkejut .
"jalan yang bener dong ! gimana sih !"
oceh cowok didalam mobil itu
eh tunggu2 ! kenapa dia yg marah. kan seharus nya aku
"kamu kali nyetir yg bener , pakek nyalain
orang , udah salah , buat telingaku sakit. marah2 lagi .sialan!" teriakku
padanya
" idiot" komentarnya kemudian berlalu begitu
saja
"what?dia bilang apa? arrgghh sialan
liat aja urusan nya dgn ku blm beres" omelku sendiri
Dia adalah kevin, cowok terkaya disekolah ini dan
populer di kalangan anak2 perempuan karena ketampanannya
tapi sifatnya yg cuek dan angkuh membuatku
menganggapnya biasa saja bahkan menjengkelkan
contohnya saja seperti kejadian
tadi -_-
Pagi ini mungkin menjadi mimpi buruk bagi ku .
Bagaimana tidak aku harus bermasalah dengan vira ,pacarnya Kevin yg jg anak
sombong disekolah ini. Aku tidak sengaja menabrak minuman yg sedang dia bawa
dikantin yg alhasil membuat bajunya basah dan mengenai tab ditangannya.
Buruburu aku minta maaf kepadanya “sorry vir,aku
gak sengaja”
“apa?kamu bilang gak sengaja? Lihat bajuku dan tab
ku,apa kamu mau ganti rugi?orang sepertimu mana bisa mengganti barang mahal
milikku. Kamu itu Cuma org miskin yg hoki bisa masuk sekolah ini! Sekarang kamu
mau apa? Percuma kamu gabakal bisa ganti
gadgetku!” bentaknya
Ingin sekali aku menampar mulutnya itu, dia sudah
mempermalukan ku di depan orang banyak dan menginjak-injak harga diriku. Tapi
aku harus bsa mengontrol emosiku, aku tidak mau hanya garagara cewek ini aku
akan melakukan perkelakihan yg kasar dan anarkis dan mungkin bisa membuat
beasiswa ku dicabut.
Kevin yg sedari tadi memperhatikan kami akhirnya
angkat bicara, “udahlah vir, kamu kayak anak kecil aja , masalah kayak gini
dibesar-besarin. Bisakah kamu berhenti bersikap kekanak-kanakan seperti ini . “
ucap Kevin
Aku agk sedikit terkejut mendengar ucapan yg keluar
dr mulut Kevin yg secara tidak langsung membela ku
“ what? Aku gasalah denger vin? Kamu membela cewek
kampung ini dan menganggap bahwa aku kekanak-kanakan? Kamu udah gila vin? Atau
jangan2 kamu suka sama dia?” ketus vira penuh selidik
“aku?" Kevin berpikir apa yang akan ia ucapkan "aku? Eh Mana mungkin aku suka sama cewek kayak dia ngaco banget" jawaban kevin mengalir begitu sajaa
seakan kepalaku baru mendapatkan benturan yg sgt keras atas ucapan mereka berdua, seakan mereka telah bersekongkol utk mempermalukan ku didepan semua orang
"aku memang miskin , ga cocok sekolah disini dan gak selevel dengan kalian. tapi bisakah kalian menjaga omongan kalian. dan kamu kevin, kamu sama saja sperti pacarmu, orang kaya yg sombong dan tidak bisa menghargai perasaan org lain " aku mendorong bahunya dan pergi dr hadapan mereka
pikiranku kacau saat ini , aku berlari ke toilet , memandang pantulan diriku di cermin
"oh tuhan apakah salah kalo aku miskin dan sekolah disini. arghh aku benci hidupku " tak terasa air mataku tumpah
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
pikiranku kacau saat ini , aku berlari ke toilet , memandang pantulan diriku di cermin
"oh tuhan apakah salah kalo aku miskin dan sekolah disini. arghh aku benci hidupku " tak terasa air mataku tumpah
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"maafin aku "ucap kevin tiba-tiba sudah ada di kelasku
"for what ?' tanyaku acuh
"yg kemarin, ga seharusnya aku ngomong kayak gitu, sorry ya" jawabnya lagi
"udahlah ga usah dibahas lagi, lagipula omongan kalian emang bener kok" ucapku sembari berlalu dr hadapannya karena tak ingin berdebat dengannya lagi
hari ini aku pulang jam 4 dan kuharap aku tidak akan bertemu dengan vira dan kevin lg
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saat bel pulang berbunyi, aku girang sekali. Akhirnya rumus2 fisika dan hapalan bahasa perancis yang membuat otakku ini mau meledak pun berakhir
Tapi hujan lebat mengguyur sebagian kota ini dan cuaca menjadi tampak gelap
kuputuskan untuk berteduh dahulu di koridor sekolah
Tampaknya sekolah sudah sepi dan kulihat arlojiku sudah menunjukkan pukul 5. aku semakin gelisah. hujanpun tak kunjung berhenti malah semakin lebat.
"bagaimana ini" batinku
kulihat masih tersisa 1 mobil di parkiran. tak lama kemudian mesin mobil tsb dihidupkan . itu berarti sekolah sudah tak berpenghuni lagi
Tapi tunggu.. mobil itu berjalan menuju ke arahku dan berhnti di depan ku. kemudian kaca mobilnya tebuka.
"masuklah!biar ku antar" ujarnya sedikit berteriak untuk melawan suara hujan yg cukup keras"
ternyata dia kevin
"ga usah" tanganku memberi isyarat
"ayolah,kamu mau sampai kapan menunggu disini,ujannya awet. lagipula tidak ada orang lagi disini. apa kamu tidak takut?"
benar juga apa yang dikatakan kevin,tapi bagaimana ya. Aku berpikir sejenak. Akhirnya kuterima tawarannya dan masuk kedalam mobilnya.
Suasana didalam mobil kevin hening, hanya alunan musik blues yg terdengar.
"rumah kamu dimana fei?" tanya kevin memecah keheningan
"jalan kemayoran nomor 5" jawabku seperlunya
"oke , eh btw kalo gaada aku tadi, kamu mau gimana fei?"
"tunggu sampe ujannya berhenti mungkin"
"kalo sampe malem baru berhenti gimana?
"entahlah, mau tak mau terobos aja,lagipula angkot jg ga mungkin lewat"
"iya , kenapa ga terobos aja fei?kan asik gitu ujan2an" cerocos kevin lagi
"haha, iya aku mau aja, tapi aku pasti ga bisa sekolah besoknya"
"emang kenapa?" tanyanya lagi
"haha kamu punya rasa ingin tau yg sgt tinggi ya vin dari tadi nanya mulu" aku terkekeh
"banyak orang bilang gitu sih, emang apa sih fei jawaban yg tadi? kamu kalo ujan2an sakit ya?dan gabisa sekolah?" ucapnya sok tau
"haha, bukan kali, kalo ujan2an kan alhasil basah semua tuh, nah otomatis sepatu & tas aku pasti basah dan gabisa sekolah besok karena aku hanya punya satu", jelasku panjang lebar
"oh gitu ya fei" komentar kevin dibarengi dengan anggutan kepalanya
kevin tak berkomentar lagi , mungkin dia merasa tak enak karena telah menanyakan hal itu.
"eh,stop vin, udah sampe nih, itu rumahku"
kevin memberhentikan mobilnya di depan rumahku
"emm ohiyah vin, makasih ya " lanjutku
"iya, juga sebagai permintaan maafku"
aku hanya tersenyum kecil dan turun dari mobilnya
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ternyata berita tentang aku dan kevin pulang bareng kemarin menjadi gosip yang cukup heboh di sekolah keesokan harinya
prok...prok..prok... suara tepukan tangan vira tepat di telingaku
"waw hebat juga kau gadis kampung, mau menyaingiku hah ?"
"maksud kamu apa sih vir? aku gangerti" balasku
"gausah sok polos , kamu mau ngerebut kevin dr aku ? haha gausah mimpi deh kamu. ngaca!" , ucapnya sinis
"santai aja kali,, aku nyadar diri kok, aku jg tau kalo aku bkn sainganmu, jadi tenang aja. jangan kayak anak kecil", ucapku sesantai mungkin sambil terkekeh pelan, kemudian pergi dr hadapannya
"argghh,, dasar gatau diri!!"
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
akhir-akhir ini kevin yg dulunya bersikap dingin padaku, skarang menjadi lembut dan perhatian. aku gak mengerti perubahan sikap yang terjadi pada dirinya. Dan dia jg menyatakan padaku bahwa ia telah memutuskan vira.
"Eh kamu kenapa sih vin,akhir-akhir ini suka melamun ,senyum-senyum sendiri semenjak putus dari vira ?lo lagi jatuh cinta bro ?" Tanya virgo,temen kevin yg sdg ada di studio musik kevin
"Iya nih bro jangan jangan kmu lg jatuh cinta sama cewek kampung itu siapa tu namanya,,eh iya fei.. secara akhir akhir ini kalian kayaknya lg deket bgt" tambah ryan
"Mana mungkin la yan kevin suka sama fei, kamu ga denger kevin waktu itu bilang apa di depan smua siswa kalo fei itu bkan
levelnya " potong virgo sambil menepuk pundak kevin dan terkekeh pelan
"Deg" jntung kevin seakan berhnti berdetak... ia tdk mnyangka bahwa kata-kata itu prnah terlontar dr mulutnya yg tentu saja sgt menyakiti hati fei
Kenapa ia bertindak sebodoh itu
Tp kenapa dengan fikirannya saat ini, apa ia memang mencintai fei ? Tidak, tidak boleh. Ia tidak mungkin menjadi pecundang. Ia tidak ingin di cap teman teman nya sebagai pecundang yang menjilat ludah sendiri.
"for what ?' tanyaku acuh
"yg kemarin, ga seharusnya aku ngomong kayak gitu, sorry ya" jawabnya lagi
"udahlah ga usah dibahas lagi, lagipula omongan kalian emang bener kok" ucapku sembari berlalu dr hadapannya karena tak ingin berdebat dengannya lagi
hari ini aku pulang jam 4 dan kuharap aku tidak akan bertemu dengan vira dan kevin lg
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saat bel pulang berbunyi, aku girang sekali. Akhirnya rumus2 fisika dan hapalan bahasa perancis yang membuat otakku ini mau meledak pun berakhir
Tapi hujan lebat mengguyur sebagian kota ini dan cuaca menjadi tampak gelap
kuputuskan untuk berteduh dahulu di koridor sekolah
Tampaknya sekolah sudah sepi dan kulihat arlojiku sudah menunjukkan pukul 5. aku semakin gelisah. hujanpun tak kunjung berhenti malah semakin lebat.
"bagaimana ini" batinku
kulihat masih tersisa 1 mobil di parkiran. tak lama kemudian mesin mobil tsb dihidupkan . itu berarti sekolah sudah tak berpenghuni lagi
Tapi tunggu.. mobil itu berjalan menuju ke arahku dan berhnti di depan ku. kemudian kaca mobilnya tebuka.
"masuklah!biar ku antar" ujarnya sedikit berteriak untuk melawan suara hujan yg cukup keras"
ternyata dia kevin
"ga usah" tanganku memberi isyarat
"ayolah,kamu mau sampai kapan menunggu disini,ujannya awet. lagipula tidak ada orang lagi disini. apa kamu tidak takut?"
benar juga apa yang dikatakan kevin,tapi bagaimana ya. Aku berpikir sejenak. Akhirnya kuterima tawarannya dan masuk kedalam mobilnya.
Suasana didalam mobil kevin hening, hanya alunan musik blues yg terdengar.
"rumah kamu dimana fei?" tanya kevin memecah keheningan
"jalan kemayoran nomor 5" jawabku seperlunya
"oke , eh btw kalo gaada aku tadi, kamu mau gimana fei?"
"tunggu sampe ujannya berhenti mungkin"
"kalo sampe malem baru berhenti gimana?
"entahlah, mau tak mau terobos aja,lagipula angkot jg ga mungkin lewat"
"iya , kenapa ga terobos aja fei?kan asik gitu ujan2an" cerocos kevin lagi
"haha, iya aku mau aja, tapi aku pasti ga bisa sekolah besoknya"
"emang kenapa?" tanyanya lagi
"haha kamu punya rasa ingin tau yg sgt tinggi ya vin dari tadi nanya mulu" aku terkekeh
"banyak orang bilang gitu sih, emang apa sih fei jawaban yg tadi? kamu kalo ujan2an sakit ya?dan gabisa sekolah?" ucapnya sok tau
"haha, bukan kali, kalo ujan2an kan alhasil basah semua tuh, nah otomatis sepatu & tas aku pasti basah dan gabisa sekolah besok karena aku hanya punya satu", jelasku panjang lebar
"oh gitu ya fei" komentar kevin dibarengi dengan anggutan kepalanya
kevin tak berkomentar lagi , mungkin dia merasa tak enak karena telah menanyakan hal itu.
"eh,stop vin, udah sampe nih, itu rumahku"
kevin memberhentikan mobilnya di depan rumahku
"emm ohiyah vin, makasih ya " lanjutku
"iya, juga sebagai permintaan maafku"
aku hanya tersenyum kecil dan turun dari mobilnya
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ternyata berita tentang aku dan kevin pulang bareng kemarin menjadi gosip yang cukup heboh di sekolah keesokan harinya
prok...prok..prok... suara tepukan tangan vira tepat di telingaku
"waw hebat juga kau gadis kampung, mau menyaingiku hah ?"
"maksud kamu apa sih vir? aku gangerti" balasku
"gausah sok polos , kamu mau ngerebut kevin dr aku ? haha gausah mimpi deh kamu. ngaca!" , ucapnya sinis
"santai aja kali,, aku nyadar diri kok, aku jg tau kalo aku bkn sainganmu, jadi tenang aja. jangan kayak anak kecil", ucapku sesantai mungkin sambil terkekeh pelan, kemudian pergi dr hadapannya
"argghh,, dasar gatau diri!!"
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
akhir-akhir ini kevin yg dulunya bersikap dingin padaku, skarang menjadi lembut dan perhatian. aku gak mengerti perubahan sikap yang terjadi pada dirinya. Dan dia jg menyatakan padaku bahwa ia telah memutuskan vira.
"Eh kamu kenapa sih vin,akhir-akhir ini suka melamun ,senyum-senyum sendiri semenjak putus dari vira ?lo lagi jatuh cinta bro ?" Tanya virgo,temen kevin yg sdg ada di studio musik kevin
"Iya nih bro jangan jangan kmu lg jatuh cinta sama cewek kampung itu siapa tu namanya,,eh iya fei.. secara akhir akhir ini kalian kayaknya lg deket bgt" tambah ryan
"Mana mungkin la yan kevin suka sama fei, kamu ga denger kevin waktu itu bilang apa di depan smua siswa kalo fei itu bkan
levelnya " potong virgo sambil menepuk pundak kevin dan terkekeh pelan
"Deg" jntung kevin seakan berhnti berdetak... ia tdk mnyangka bahwa kata-kata itu prnah terlontar dr mulutnya yg tentu saja sgt menyakiti hati fei
Kenapa ia bertindak sebodoh itu
Tp kenapa dengan fikirannya saat ini, apa ia memang mencintai fei ? Tidak, tidak boleh. Ia tidak mungkin menjadi pecundang. Ia tidak ingin di cap teman teman nya sebagai pecundang yang menjilat ludah sendiri.
----------------------------------------
Siang ini kevin mengunjungi rumah fei untuk mengajak nya makan siang, entah kenapa hatinya tergerak untuk menemui fei, untuk melihat wajahnya. Terbesit di hati kevin ia sangat merindukan fei. Entah kenapa....
" tok tok" suara pintu terdengar di telinga fei, ia segera membuka pintu rumahnya dan terbebelalak kaget siapa yang sdh ada di depan rumahnya. Kevin
Mengapa dia kesini. Batin fei
" eh kevin, ada apa" tanya fei menyunggingkan senyum manisnya sesantai mungkin padahal hatinya sangat terkejut saat ini
"Emm .. aku mau ngajak kamu makan siang. Kamu mau kan ?"
"Ehh tapi serius nih?"
"Iya lah serius masa boongan, ayo cepet" kevin menarik lengan fei
"Eh iya tunggu aku ganti baju dulu ya"
"Oke"
Sekarang kami sudah di restoran yang dituju, kami segera menempati meja yang terletak dekat dengan jendela. Kevin memesan makanan ketika pelayan menghampiri meja kami. Ia memesan steak dan orange juice. Aku hanya memilih menu yang sama seperti kevin.
Setelah pesanan kami datang, kami langsung menyantap pesanan kami.
"Vinn.." aku menyeruput orange juice ku
"Ya ada apa fei?" Kevin menatap kearah ku
"Emm.. kenapa kamu baik terhadapku. Em maksud ku kenapa sikap kamu terhadapku jadi 360 derajat seperti sekarang"
Raut wajah kevin berubah menjadi kaku
Apa pertanyaan ku tadi salah besar. Bodoh. Aku mengutuk diriku. Bisa bisa nya pertanyaan seperti meluncur dengan indah begitu saja dari mulutku.
" eh, duh aku gak bermaksud apa apa kok vin. Maksudku.." aku tergagap dan omongan ku langsung dipotong kevin
"Aku tau maksud kamu fei, sori kalo tiba tiba aku bersikap aneh. Aku melakukan semua ini bukan bermaksud apa apa kok. Ini semua cuma permintaan maafku karena telah mempermalukan mu di depan teman teman. Gak lebih."
"Deg" jantung fei seakan berhenti berdetak. Ia mengingat kembali omongan kevin pada waktu itu. Bodoh. Fei menganggap ini lebih, bukan hanya permintaan maaf. Mana mungkin seorang kevin menyukai dirinya. Toh sebenarnya ia sudah tau kevin tidak mungkin menyukainya seperti yang telah dikatakan kevin sendiri di depan teman temannya.
"Ga perlu, kamu gak perlu ngelakuin semua ini untuk minta maaf, aku sudah memaafkanmu. Malah semakin kamu baikseperti ini,semakin membuat hati ku sakit. tapi bukan salah kamu kok, aku saja yang terlalu bodoh. Sudah tau aku bukan levelmu tapi masih saja ke-GR an" fei tertawa masam
"Ja..jadi kamu ada rasa kepada ku fei?" kevin terbelalak tak percaya
"Tenang aja.. aku bakal buang rasa yang tidak akan pernah tercapai ini jauh jauh kok. Secepatnya. Aku janji. Aku gak akan buat kamu malu karena cewek miskin seperti ku suka sama cowok keren dan kaya seperti mu"
Kevin terdiam tak bisa berkata apa apa
"Oh iya bantu aku menghilangkan rasa ini dengan tidak menemui ku lagi ya vin. Aku harap kamu mengerti. Aku pulang duluan ya. Terimakasih atas makan siangnya" buru buru aku pergi dan menahan air mata yang sudah membendung di kelopak mataku
Kevin memandang kaku punggung fei yang menghilang dari pandangannya
Lidahnya terasa keluh untuk mengatakan bahwa ia juga sebenarnya memiliki rasa yang sama dengan fei.
Bodoh.
Sekarang ia sudah benar benar menjadi pecundang.
Membohongi teman temannya
Membohongi fei
Membohongi diri nya sendiri
Membohongi perasaanya
Merelakan perasaan direnggut oleh egonya.
Pikirannya benar benar kacau, tak bisa berpikir dengan jernih.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
semenjak kejadian itu, fei dan kevin tidak pernah saling menyapa lagi, ketika berpapasan mereka hanya menatap tanpa berbicara sedikit pun,
fei ingin segera melupakan kevin
melihat wajah kevin hanya membuat hati fei semakin sakit
begitupun dengan kevin, ia mencoba melupakan fei.tapi, tak bisa dipungkiri. semakin kevin ingin melupakan fei , semakin sulit pula kevin menghilangkan bayang bayang fei dari pikirannya. semakin besar rasa cintanya terhadap fei
berita tentang fei dan kevin di sekolah pun mulai meredup. mungkin karena mereka mengira tidak ada kedekatan lagi antara kevin dan fei , atau karena semua siswa tengah sibuk mempersiapkan ujian nasional yang sudah ada di depan mata.
begitupun dengan fei, ia harus fokus untuk mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi impiannya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5 bulan kemudian
pengumuman kelulusan sudah diterima. semua siswa tempat kevin dan fei bersekolah dinyatakan lulus 100 persen. ketika kevin melihat mading, ia melihat nama fei yang lulus di perguruan tinggi di jepang
kevin bangga terhadap fei. kevin harus memberikan selamat kepada fei
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
fei sangat senang. ia ingin buru buru memberi kabar ke orangtuanya bahwa ia mendapatkan beasiswa ke jepang. tetapi terlintas dibenaknya akan kevin. mungkin minggu minggu ini merupakan minggu terakhir ia dapat melihat wajah kevin. sejujurnya , sampai sekarang perasaan fei terhadap kevin tidak berubah , ia tetap mencintai kevin. ia tidak dapan membenci kevin
entahlah. fei tak tau mengapa
"fei" suara yang sangat dirindukan fei
''ke..vin.." fei menoleh ke sumber suara " kevin? ada a..apa?" fei tidak percaya kevin yang memanggil namanya tadi
"Aku ingin bicara sama kamu" kevin menarik tangan fei ke taman sekolah
"Pertama selamat atas keberhasilan mu! Ke jepang. Impianmu tercapai fei" kevin menyunggingkan senyum
"Makasih vin" Fei bingung harus menjawab apa lagi
"Em kemudian aku ingin menanyakan sesuatu hal, apakah perasaan mu kepadaku masih seperti waktu itu fei ?" Kevin menatap mata fei dalam
Fei diam.
Tak dapat mencerna kata kata kevin
Ia terlalu kaget
"Sebenarnya aku juga memiliki rasa yang sama sepertimu fei, bahkan sebelum makan siang itu, aku sudah lebih lama mencintaimu fei. Tetapi aku terlalu pengecut utk mengatakannya . Aku terlalu takut untuk disebut pecundang karena telah mengatakan hal bodoh bahwa aku tidak akan menyukaimu. Tapi nyatanya, aku memang pecundang" kevin tertawa masam
"Fei" kevin menggenggam tangan fei "kuharap aku tidak terlambat mengatakan perasaan ku ini, apakah perasaanmu sdh berubah tidak menyukaiku lagi?" Kevin bertanya ragu
"Aku masih menyukaimu vin sampai detik ini. Perasaanku terhadapmu tidak bisa berubah. Aku tak tau mengapa. Semakin aku ingin melupakanmu malah semakin sulit aku untuk melupakanmu. See ? Aku bukan pecundang bukan?" Fei tertawa renyah
"Iya kamu bukan pecundang cuma aku yang pecundang" kevin cemberut
"Tapi vin jika teman2 mu tau? Itu kan yg kmu takutkan? Dibilang pecundang oleh teman2 mu"
"Tak apa, aku rela dibilang pecundang asalkan dapat memilikimu" fei dan kevin pun tertawa
"Em vin" raut wajah fei berubah menjadi serius
"Kenapa fei?"
"Apakah ini tidak terlalu terlambat? Maksudku aku akan ke jepang 2minggu lagi. Bagaimana dengan kita? Kita tak bisa bertemu lagi . Kamu sih lambat bgt ngungkapin persaanmu. Coba aja dari dulu" fei mengomeli kevin . wajah fei berubah menjadi murung
"Hahaha" kevin tertawa melihat perubahan raut wajah fei
Fei memanyunkan bibirnya
Bagaimana bisa kevin tertawa disaat hatinya sedang cemas karena akan berpisah dengan kevin. Ini sangat tidak lucu
"Hei fei, dengar. Tidak ada kata terlambat dalam kamus hidupku" kevin tersenyum penuh arti
"Maksudmu?" Fei tidak mengerti dengan kevinnya itu
"Aku akan sekolah dijepang juga. Bahkan di kampus yang sama denganmu. Aku gak akan ngelepasin kamu lagi fei" kevin menggenggam tangan fei
"Hah serius?" Fei menatap tak percaya
"Iya lah serius. Jd gak percaya ni ceritanya?"
Oh iya bagaimana bisa fei lupa kalo kevin pacarnya ini anak konglomerat yang bisa sekolah dimana saja sesuka hatinya bahkan keliling dunia mungkin jg ia bisa.
"Ah kevinnnn .... aku benar benar mencintaimu"
"Aku juga feiiii"
Kemudian kami tertawa. ...
Aku tak menyangka akhir putih abu abu ku berakhir seindah ini...
Yah memang cinta tanpa kepalsuan atau kebohongan adalah kebahagiaann...
-the end-
Thanks for reading!!!